a smile is the universal welcome


Wednesday, December 24

Bungkus Es Krim

Siang itu, Bandung panas sekali.
Ngebayangin jakarta apa kabar gerahnya.
Saya mengikat poni saya ke belakang.
Saking panasnya.


Saya dan teman pergi ke supermarket.
Keluar dari sana, kami hanya memegang sebatang eskrim.
Eskrim yg sama.
Es rasa jeruk nipis dengan jeli.


Lalu kami pulang, ke arah masing2 dengan masih menghirup eskrim itu.

Seperempat perjalanan, eskrim sudah habis.
Orang-orang diangkot 2 kali melihat ke arah yg sama. Ke arah tangan saya yg memegang bungkus eskrim.

Mungkin, pikiran2 mereka seperti ini,

"panaas. Wah jadi pingin eskrim"

"pasti dia habis makan eskrim"

"kok bungkusnya gak dibuang2 sih, pasti nunggu org2 lengah, baru deh dibuang ke kolong kursi"


Hahaha.


Ah. Rumah sudah keliatan.
Cepet2 buang bungkus ini ke tempat sampah di dapur ah.

No comments: