a smile is the universal welcome


Saturday, October 1

Robert Knoth & Antoinette de Jong, Photo Exhibition






i went to this photo exhibition and felt stoned for a moment how Chernobyl effects ppl in Ukraine, Kazakhstan, Belarus and Russia with horrible disease or whatever it called ah....
here's the description in indonesian. i'm speechless.

Dampak berkelanjutan petaka nuklir di Rusia, Ukraina, Belarusia dan Kazakhstan
25 tahun setelah Chernobyl


Tahun ini menandai peringatan bencana Chernobyl ke-25. Namun, bukan berarti bahwa dalam sejarah Rusia kecelakaan nuklir hanya terjadi di Chernobyl, bukan pula ia yang terburuk. Saat ini, ribuan orang di Belarus, Ukraina, Kazakstan, dan Rusia menderita berbagai penyakit serius akibat pencemaran nuklir. Banyak dari mereka yang lahir bertahun-tahun setelah rangkaian petaka itu terjadi, namun generasi demi generasi terus terkena dampaknya.

Robert Knoth dan Antoinette de Jong telah mengunjungi titik-titik pencemaran nuklir sejak akhir 1990-an, mendokumentasikan kehidupan orang-orang biasa yang terpapar kelalaian luar biasa. Melalui karya mereka, kita dihadapkan tidak hanya pada segala penyakit yang harus ditanggung tiap orang, tapi juga keputusasaan yang mereka hadapi berkaitan dengan masa depan, serta disintegrasi keluarga dan masyarakat yang memilukan.

Selain menyajikan kisah menggugah tentang dampak tenaga nuklir bagi manusia, pameran ini menanggapi berbagai isu etik terkait foto jurnalistik. Masyarakat kontemporer kita terus dibanjiri gambar-gambar voyeuristik berisi kekerasan dan bencana yang ditampilkan para “jurnalis publik” di blog, facebook, flickr, bahkan di media arus utama. Kekuatan di balik foto-foto Robert Knoth terletak pada keintiman yang ia bagi dengan subyek-subyeknya, serta rasa hormat yang ia tunjukkan pada mereka.

Ketika perdebatan nuklir kebanyakan berfokus seputar statistik, foto-foto Knoth dan pelaporan mendalam De Jong mengingatkan kita bahwa untuk tiap statistik terdapat sebuah kisah tentang manusia. Karya mereka memberi kontribusi besar pada perdebatan kontroversial tanpa henti tentang dampak energi nuklir terhadap manusia. Menilik kejadian-kejadian tragis di Fukushima baru-baru ini, penting bagi rakyat Indonesia — selagi rencana pembangunan berbagai pembangkit nuklir di negeri ini ditinjau ulang — untuk memahami segala dampak kecelakaan nuklir.


Robert Knoth

Robert Knoth memulai karir sebagai jurnalis foto pada tahun 1993. Sepanjang tahun 90-an ia meliput banyak zona konflik di Afrika, Asia, dan wilayah Balkan. Sejak saat itu karya-karyanya telah diterbitkan secara luas di majalah-majalah internasional antara lain New York Times, Der Spiegel, Sydney Morning Herald, La Repubblica, dan Sunday Telegraph Magazine.

Dalam beberapa tahun terakhir, sebagai seorang fotografer-dokumenter lepas, Robert Knoth tengah melakukan proyek-proyek jangka panjang. Selain proyek Bencana Nuklir Rusia, ia terus mengikuti konflik di Afghanistan dan Pakistan sejak tahun 1996. Dan saat ini, bekerjasama dengan Antoinette de Jong, ia tengah menggarap sebuah buku tentang heroin Afghanistan. Sepanjang karirnya, Robert Knoth telah memenangkan banyak penghargaan, termasuk dua World Press Photo Awards pada tahun 2000 dan 2006.

Antoinette de Jong
Antoinette de Jong adalah penulis dan penyiar yang berbasis di Belanda. Karya-karyanya telah muncul di radio dan televisi, termasuk beberapa film dokumenter untuk BBC World Service dan reportase feature latar belakang untuk VPRO dan Radio Netherlands World Service. Beragam karyanya telah diterbitkan oleh El Pais, the Australian, Marie Claire, Io Donna, Grande Reportagem, Unesco Courier, NRC Handelsblad dan Metro.

De Jong meliput perkembangan di Afghanistan dan Pakistan secara rutin selama hampir dua dasawarsa selain mengunjungi kawasan-kawasan lain di seluruh dunia termasuk India, Somalia, Irak, Asia Tengah, Kosovo, Albania, Bosnia-Herzegovina, Yugoslavia, Kamboja, Ukraina, Belarus, dan Rusia. Ia sering diundang sebagai analis dan komentator mengenai Afghanistan dan Pakistan.

Dikuratori oleh Malcolm Smith.

Pameran ini terselenggara berkat dukungan penuh Greenpeace Asia Tengah - Indonesia

Twitter: @galerisoemardja



ah have you already watched "The Bang Bang Club"? I need to watch I need to watch!

No comments: